Cerpen#03 – Intervensi Sapi


INTERVENSI SAPI

Pagi itu seperti biasa, aku berangkat sekolah dengan semangat, kalian tahu kenapa aku semangat? Karena di sekolah aku bisa berkreatifitas dengan teman-temanku, sedangkan dirumah, aku hanya berkutat dengan PR dari guru-guru, dan itu terasa amat sangat…..menyenangkan#sedih.

Oh iya, aku belum memperkenalkan diri ku, perkenalkan, nama ku Daniel Lulus Sarjanawan. Kenapa? Kok senyum baca namaku? Nama ku itu ada sejarahnya lho, mau tau? Baiklah akan aku ceritakan, tapi jangan disebar luaskan ya, ntar banyak yang ikutan.

Pada jaman dahulu kala, hiduplah seorang wanita cantik yang sedang berada di tahap akhir masa perkuliahannya, wanita itu tak lain dan tak bukan adalah mama ku. Saat itu mama ku sedang hamil besar, mama ku adalah salah satu pejuang wanita, karena dia harus berlomba dengan waktu kelahiranku dan menyusun skripsi. Akhirnya setelah bolak-balik kampus dan dokter kandungan#cek kehamilan, tibalah saat dimana mama ku harus sidang skripsi, dan sejarah pun mencatat, hari itu mama ku mendapatkan gelar kesarjanaannya dengan syarat, kalau anak yang dikandungnya perempuan namanya harus di beri lulus sarjanawati, sedangkan kalau anak yang dikandungnya laki-laki harus diberi nama lulus sarjanawan, dan sebulan kemudian keluarlah aku dari perut mama ku. Oke cukup sekian pelajaran sejarahnya, sekarang lanjut ke cerita ku ya.

Begitu sampai di pagar sekolah, aku sudah dikejutkan oleh bunyi bel, ternyata aku harus banyak belajar dari mama untuk berlomba dengan waktu. Aku pun bergegas ke kelas, menyimpan tas dan duduk rapi, karena aku sangat menyukai pelajaran pertama ini. Hari ini kami di beri tugas untuk membuat sebuah cerita dari imajinasi kami, dan aku sudah siap dengan ceritaku, aku yakin ceritaku pasti paling bagus#PD abis. Dan kata bu guru, siswa yang duduknya paling rapi, akan ditunjuk untuk maju pertama.

Bu guru pun masuk kelas dengan tatapannya yang menawan dan jleb…pas ke mataku. Aku pun pasang aksi, pasang gaya, supaya dipilih pertama. Setelah mengucapkan salam, bu guru mengatakan sesuatu yang aku tunggu-tunggu.

“Baiklah anak-anak, seperti janji ibu kemarin, yang duduknya rapi akan maju duluan. Daniel, ibu terpukau sekali dengan kamu hari ini, bisa duduk tenang selama 10 menit, kamu sudah siap dengan cerita mu?”

Dengan semangat dan wajah berbinar, secerah mentari di pagi yang mendung ini, aku pun menjawab dengan mantap, “Sudah bu.”

“Baiklah kalau begitu, silahkan maju daniel, ibu sudah tidak sabar mendengar cerita mu.”

Aku maju dengan penuh kebanggaan, membawa kertas yang sudah ditulis dengan cerita ku, aku naik ke podium kelas seakan-akan aku akan menyampaikan pidato kenegaraan. “Ehm..baiklah teman-teman, dengarkan baik-baik ya ceritanya, mohon tidak bertepuk tangan sebelum cerita selesai. Terima kasih” Itulah kata- kata pembuka ku yang kemudian di ikuti dengan bunyi bel.

Ternyata bunyi bel itu menandakan ada pengumuman “Kepada seluruh dewan guru, harap berkumpul segera diruang pertemuan, karena akan ada pemberitahuan yang sangat penting. Terima kasih”

Apaaaa? Ada yang berani menggangu presentasi ku, pengumuman ini pasti bukan hal yang biasa, naluri detektif ku mulai menyala. Saat ibu guru pamit dengan kami dan memberi tugas kemudian pergi ke ruang pertemuan, aku diam-diam menyelinap dibelakangnya, untuk tahu hal penting apa yang akan di umumkan, sampai mengganggu jam pelajaran seperti ini.

Setelah sampai di ruang pertemuan, rupanya ada orang yang kata nya adalah direktur “Cowku milk” yang ingin menyampaikan materi sedikit tentang kerjasama “Cowku milk” dengan sekolahku. Sepertinya ini akan jadi kabar gembira buat teman-teman, karna Cowku milk itu minuman favorit kami.

Ternyata direktur itu mengumumkan bahwa sekolah kami akan bekerja sama dengan Cowku milk dengan menyediakan susu Cowku gratis untuk semua warga sekolah. Pasti menyenangkan ya, bisa minum berkotak-kotak Cowku milk gratis sepuasnya. Wow, aku tak dapat membayangkan betapa senangnya teman-temanku dapat berita ini.

Aku pun kembali menyelinap keluar dari ruang pertemuan menuju ke kelas, dengan tak sabar aku menyampaikan berita bahagia tersebut. “Teman-teman, berita terbaru nih, tiap hari kita bakal dapat cowku milk gratis!” Semua pun berteriak senang, karena cowku milk itu rasanya memang enak.

Tapi ada satu teman ku yang wajahnya terlihat bingung, aku pun datang ke tempat duduknya dan bertanya “Kamu nggak senang ya Risto? kok muka kamu kayak papan penggilasan baju??”

“Aku hanya merasa ada yang aneh dengan hal ini Daniel, tapi aku tidak tahu apa. Rasanya ada yang tidak sesuai di hati, tapi ya sudahlah lupakan saja! Mungkin hanya perasaan ku saja.” Jelas Risto kepadaku.

“Ayolah kawan, mari kita bersenang- senang, mulai istirahat ini, kita bisa makan dan minum semua produk Cowku milk semuanya secara gratis” kata ku sambil memegang bahu Risto#sok bijak.

Hari demi hari pun berlalu, kami selalu disuguhi semua produk Cowku milk secara gratis, awalnya petugas cowku milk yang melayani kami, tapi sekarang, teman-teman kami lah yang bertugas. Yang aku heran kan adalah, aku tidak terlalu suka lagi dengan cowku milk, terasa ada yang beda dengan produk gratisan ini, tapi semua teman-temanku, guru-guruku, bahkan kepala sekolah ku sangat menyukainya. Tidak ada yang melewatkan jam istirahatnya tanpa cowku milk ditangannya.

Sudah beberapa hari ini semua terlihat berbeda, sepertinya semua orientasi sekolah ini sudah berubah ke arah cowku milk, misalnya pelajaran seni musik, kami belajar meyanyi ‘jinggle’ nya cowku milk. Di pelajaran matematika, kami belajar rumus menghitung volume dari kotak-kotak kemasan cowku milk, dan di semua pelajaran hal itu terjadi. Hari-hari di sekolah semakin terasa membosankan, belum lagi, semua teman-teman hanya bicara tentang cowku milk.

Teman-temanku, guru- guru, staf sekolah, bahkan kepala sekolah, semuanya bertingkah semakin aneh, karena yang berkuasa sekarang adalah direktur Cowku milk, bukan kepala sekolah ku lagi. Semua orang di sekolah bertindak seperti SAPI!!!. Bahkan saat aku menyapa mereka, mereka hanya menjawab dengan lenguhan “Mooo”.

Firasatku mengatakan ada yang tidak beres disini, aku harus bertindak, karena sepertinya hanya aku saja yang sadar akan keadaan ini, walaupun aku suka Cowku milk, tapi aku tetap harus bertindak. Setelah aku perhatikan seluruh warga sekolah, sepertinya tidak ada yang tidak meminum susu cowku milk, pasti itu penyebabnya, aku yakin. Susu itu yang membuat semua orang berubah, susu itu yang membuat semua orang jadi seperti….SAPI.

Aku pun mulai berkeliling sekolah mencari pusat penyimpanan Cowku milk, karena menurutku, itu yang harus dimusnahkan terlebih dahulu. Ternyata pusatnya itu di ruang pertemuan kami, dan yang ku lihat adalah, si direktur itu sedang ritual dan wow…. ternyata setengah badan dari si direktur adalah SAPI. Aku tahu yang harus aku musnahkan adalah ruang pertemuan ini.

Dengan segera aku pergi ke kantin dan mencari korek api, kemudian aku pergi halaman mencari ranting kering. Setelah semua tekumpul, aku menyusup ke ruang pertemuan dan kalian pasti tahu, aku membakar ruangan tersebut. Sang direktur terkejut dan lari tunggang langgang meninggalkan ruangan tersebut, ritualnya berantakan, aku berlari ke tempat teman-temanku, dan sepertinya semua sudah kembali normal. Dan sepertinya AKU SUDAH MENYELAMATKAN DUNIA aka sekolahku dari INTERVENSI SAPI. Sekian.

“Baiklah teman-teman, cerita ku sudah selesai, silahkan bertepuk tangan” Kata ku sambil menundukan kepala ku sedikit seperti orang memberi hormat.

Teman temanku semuanya bertepuk tangan dengan riuh, kecuali guru ku yang hanya geleng-geleng kepala. sepertinya aku akan mendapat nilai yang bagus kali ini ^.^

4 thoughts on “Cerpen#03 – Intervensi Sapi

  1. Pingback: Vote Cerpen Pilihanmu – Lomba Cerpen guru | Tunjukkan POTENSI TerbaikMU

  2. Pingback: Juara Lomba Cerpen Guru | Tunjukkan POTENSI TerbaikMU

Leave a reply to elisa Cancel reply